PENGARUH LAMA PENGADUKAN CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON
Keywords:
Lama Waktu Pengadukan, Kuat Tekan Beton, Nilai SlumpAbstract
Faktor yang mempengaruhi proses pengadukan beton adalah waktu pengadukan. Waktu pengadukan beton yang tepat dapat meningkatkan kualitas beton dan kekuatannya. Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan percobaan pengujian beton pada variasi waktu pengadukan tertentu. Harapan dari hasil penelitian ini adalah untuk menyajikan informasi mengenai waktu pengadukan beton yang tepat untuk menciptakan campuran beton yang berkualitas dan memiliki kekuatan yang memenuhi standar. Teknik penelitian yang diterapkan adalah pendekatan eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kuat tekan beton normal dengan beton yang di subtitusi 10 menit, 20 menit dan 30 menit, pengaruh lama pengadukan campuran beton terhadap kuat tekan beton. Pengujian utama yaitu kuat tekan beton berdasarkan SNI 03-6825-2002 menggunakan mesin uji Compression Test Machine dengan kapasitas 1500 kN dengan standar pengujian ASTM C-39. Untuk pengolahan data menggunakan Ms. Excel, Dari hasil pengujian analisis tersebut didapat nilai slump semakin lama pengadukan maka nilai semakin kecil dan untuk kuat tekan beton pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa emakin lama pengadukan nilai slump semakin tinggi, beton semakin encer sehingga semakin mudah dalam pengerjan betonnya, campuran lecak (tercampur rata) sehingga pencetakan sempurna dan hasilnya lebih baik karena tidak terjadi segregasi (pemisahan butir). Kuat tekan beton paling optimal diperoleh pada lama pengadukan 30 menit dengan kuat tekan 20,17 Mpa atau mengalami kenaikan 0.9% dari kuat tekan beton rencana
References
Rikardus, 2013, Pengaruh Penggunaan Serbuk Kaca Sebagai Substitusi Agregat Halus Dengan Bahan Tambah Superplastisizer Terhadap Sifat Mekanik Beton., Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
SNI 1969 : 2008 (Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. 2008
Murdock, L. J. & Brook, K. M. (1979). Bahan dan Praktek Beton. Ed. 4 Jakarta : Erlangga
Soetjipto, dan Ismoyo. (1978). Konstruksi Beton Bertulang. seri1 Jakarta: Dikdasmen
SNI 03-2847-2002. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Bandung Badan Standardisasi Nasional.
SNI 03-2834-2000, “Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal Sutarno. Pengawasan Pengecoran beton di lapangan yang dilaksanakan dengan
Sutarno. Pengawasan Pengecoran beton di lapangan yang dilaksanakan dengan beton ready mixed. Politeknik Negeri Semarang, 2000.
SNI 03-2847-2002. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Bandung Badan Standardisasi Nasional
Ayu Suhartini. 2014.Pengaruh Penambahan Tumbukan Botol Kaca Sebagai Bahan Substitusi Agregrat Halus Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton. 2(1):79
Badan Standar Nasional. (2004). SNI 15-2049- 2004, Semen Portland. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
Tjokrodimulyo, K, Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro, 2007
Muhammad Nur Ikhsan (2016) Pengaruh Penambahan Pecahan Kaca Pada Variasi15%, 20% Dan 25% Sebagai Bahan Pengganti Sebagian Agregat Halus DanPenambahan Serat Fiber Optik 0,15% Terhadap Kuat Tekan Beton Serat. D3 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Salome : Multidisipliner Keilmuan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.